Zikir dan Doa

Ass. Wr. Wb.

Betapapun kita kini hidup di zaman modern, zaman yang menurut sebagian orang penuh kepastian-kepastian. Namun hal tersebut bagi seorang Muslim tidaklah mengurangi kepentingan doa. Bahkan Nabi Muhammad SAW sendiri mengatakan: „Doa itu otaknya ibadah."

Allah Ta'ala berfirman: „Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku perkenankan bagimu." (QS Al Mu'minun : 60)

„Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasannya Aku adalah dekat, Aku kabulkan permohonan orang-orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu dalam kebenaran." (QS Al Baqoroh : 186)

„Maka apabila kau telah menyelesaikan sholatmu, ingatlah Allah diwaktu berdiri, diwaktu duduk dan diwaktu berbaring." (QS An Nisa' : 103)

Rasulullah SAW bersabda: „Orang yang mengingat Allah diantara orang-orang yang lalai adalah seperti orang hidup diantara orang-orang mati."

Rasulullah SAW bersabda: „Barangsiapa bertasbih (mengucap subhanallah) setiap habis sholat 33 kali, dan bertahmid (alhamdulillah) 33 kali dan bertakbir 33 kali serta menggenapi seratus dengan: Laa ilaha illallah wahdahu la syariikalah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa a'laa kulli sya'in qadir (Tiada Tuhan selain Allah sendiri, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kekuasaan dan segala puji. Dia menghidupkan dan mematikan dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu), diampunilah dosa-dosanya, walaupun seperti buih di laut."

Diriwayatkan bahwa seorang laki-laki datang kepada Nabi SAW seraya berkata:
„Wahai Rasulullah, dunia telah berpaling dariku dan hartaku menjadi sedikit."
Nabi SAW bersabda: „Dimanakah engkau terhadap para malaikat dan tasbih para makhluk dan dengan itu mereka mendapat rezeki?"
Orang itu menjawab:„Apa itu wahai Rasulullah?"
Beliau menjawab: „Subhanallahil adhiem wa bihamdihi astaghfirullah seratus kali diantara terbit fajar hingga engkau kerjakan sholat subuh, niscaya dunia datang kepadamu dengan tunduk dan hina, dan Allah Ta'ala menciptakan dari setiap kata seorang malaikat yang bertasbih kepada Allah Ta'ala hingga hari kiamat dan bagimu pahalanya."

Ketahuilah bahwa zikir-zikir yang bermanfaat ialah yang disertai kehadiran hati, sedangkan yang selain itu sedikit manfaatnya. Karena yang dituju adalah kesenangan dengan Allah dan hal itu terwujud dengan selalu berzikir disertai hati yang hadir (khusyuk). Dengan itu engkau akan aman dari penghabisan yang buruk.

Diriwayatkan seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW: „Wahai Rasulullah, manakah doa yang paling didengar Allah?"
Beliau menjawab: „Doa di tengah malam dan doa setelah sholat wajib."

Seseorang hendaknya memperhatikan waktu-waktu yang mulia, berada dalam keadaan berwudhu sambil menghadap kiblat, dilakukan dengan suara pelan, merendahkan diri, dan yakin akan dikabulkan doanya oleh Allah. Ia memulai doa dengan menyebut Allah Ta'ala dengan mengucap salawat atas Rasulullah SAW. Menurut Imam Al Ghazali dalam tata krama berdoa terdapat dua keutamaan yang perlu diperhatikan, yaitu keutamaan membaca salawat atas Rasulullah SAW dan keutamaan Istighfar.

Keutamaan salawat atas Rasulullah SAW Diriwayatkan pada suatu hari Nabi SAW datang dengan wajah gembira, kemudian beliau berkata: „Datang saudaraku Jibril as kepadaku, lalu berkata: Hai Muhammad, apakah engkau tidak senang bila seseorang dari umatmu mengucap salawat atas dirimu sekali dan Aku balas dengan salawat sepuluh kali baginya."

Nabi SAW bersabda: „Barangsiapa mengucap salawat atas diriku, maka malaikat mendoakan baginya selama ia mengucap salawat bagiku. Maka terserah hamba pada waktu itu, apakah ia mengucap sedikit atau banyak."

Nabi SAW bersabda: „Barangsiapa mengucapkan salawat bagiku dalam sebuah kitab, maka para malaikat selalu memohon ampun baginya selama namaku tercantum dalam kitab itu."

Keutamaan Istighfar Allah Ta'ala berfirman: „Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat kepada Allah, lalu memohon ampun atas dosa-dosa mereka." (QS Ali Imran : 135)

Allah Ta'ala berfirman: „Dan orang-orang yang memohon ampun di waktu dini hari." (QS Ali Imran : 17)

Nabi SAW bersabda: „Sungguh aku memohon ampun kepada Allah dan bertobat kepada-Nya dalam sehari semalam 70 kali."

Allah Azza wa Jalla berfirman: „Hai hamba-hamba-Ku, masing-masing dari kamu berdosa, kecuali orang yang Aku selamatkan. Maka mintalah ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni dosamu. Dan siapa meyakini bahwa Aku berkuasa mengampuni dosanya, maka Aku pun mengampuni dosanya dan Aku tidak perduli."

Nabi SAW bersabda: „Barangsiapa mengucapkan: Subhanaka dholamtu nafsi wa 'amiltu suuan, faghfir lii, innahu laa yaghfurdz dzuunuuba illa anta (Maha Suci Engkau aku menganiaya diriku dan berbuat dosa, maka ampunilah dosaku, sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau), maka Aku ampuni dosa-dosanya, walaupun selembut jalannya semut."

Fudhail bin Iyadh berkata: „Istighfar tanpa berhenti dari dosa adalah tobatnya para pendusta."

Adapun cara-cara memulai berdoa adalah

sebaiknya dimulai dengan perkataan: „Subhaana rabbiyal 'aliyyil a'lal wahhaabi laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa hayyullaa yamuutu wa huwa 'ala kulli syaiin qadiir. Radhiitu billaahi rabbau wa bil islaamidiina, wa bi Muhammadin shallallaahu 'alaihi wa sallama nabiyya (Maha Suci Tuhanku yang Maha Tinggi dan Maha Pemberi, tiada Tuhan selain Allah sendiri tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian. Dia menghidupkan dan mematikan dan hidup kekal tidak bisa mati dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Aku rela Allah sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku dan Muhammad sebagai Nabiku)."

Kemudian mengucapkan: „Allaahumma faa thirassamaawaati wal ardhi 'aalimal ghaibi wa sysyahaadati rabba kulli syaiin wa malii kahu asyhadu allaa ilaaha illaa anta a'uudhu bika min syarri nafsii wa min syarri sysyaithooni rrajiimi wa syirkih (Ya Allah, Pencipta langit dan bumi, yang mengetahui segala yang ghaib dan yang nyata. Tuhan segala sesuatu dan Rajanya. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau. Aku berlindung dengan-Mu dari kejahatan diriku dan dari kejahatan setan yang terkutuk serta syiriknya)."

Dan ucapkanlah: „Allaahumma innii asalukal 'afwa wal 'aafiyata fii diinii wa ahlii wa maa lii, Allahummas tur'au raatii wa aamin rau'aati (Ya Allah, sesungguhnya aku mohon dari-Mu maaf dan keselamatan dalam agama, keluarga, dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku dan amankanlah ketakutanku)."

Dan perlu diketahui bahwa doa-doa itu banyak macamnya. Maka membaca doa-doa itu dengan hati yang khusyuk.

Daftar Pustaka: - Imam Al Ghazali; Ringkasan Ihya Ulumuddin. - Drs. Miftah Faridl; Doa, sebuah petunjuk dan contoh-contoh.

***